Penemuan mammoth pertama terjadi pada Oktober lalu saat kontraktor sedang mempersiapkan tempat untuk pembangunan dam baru di tempat penampungan air dekat Snowmass Village, bagian dari resor ski Aspen. Saat itu, mereka menemukan tulang belulang mammoth.
Hingga kini, di lokasi berketinggian 2.500 meter itu sudah ditemukan 600 tulang. Palaeontolog dari Denver Museum of Nature and Science yang memimpin penggalian menemukan sisa-sisa dari 4 mammoth columbia, 10 mastodon amerika, 4 bison purba, seekor spesies rusa, dan salamander harimau.
Fosil bison yang ditemukan memiliki tanduk sepanjang sekitar 90 cm. Bobot bison tersebut diperkirakan mencapai 114 kg. Dengan demikian, besarnya diperkirakan 2 kali lipat bison modern. Saat mencoba menyatukan kedua tanduk bison ini, para peneliti menemukan bahwa lebar tengkorak bison ini mencapai 2,5 meter.
Mereka juga menemukan lebih dari 15 gading, termasuk gading berukuran 2,4 meter yang diperkirakan milik mastodon. Selain itu, ditemukan juga sisa-sisa pohon dengan bekas gigitan berang-berang. Bekas-bekas gigi juga ditemukan pada beberapa tulang hewan yang kemungkinan dibunuh predator. Meskipun demikian, para peneliti belum menemukan sisa-sisa predator.
Hewan-hewan ini diperkirakan hidup antara 150.000 dan 50.000 tahun lalu, saat sebagian besar Eropa dan Amerika Utara tertutup gletser dari zaman es.
Kini, para peneliti sedang berusaha mencari tahu penyebab hewan-hewan ini terkubur bersama di satu lokasi seluas 4.000 meter persegi. Para peneliti menduga hewan-hewan mendatangi lokasi itu dengan tujuan mendapatkan air minum di tempat yang dulu merupakan danau ini. Para ahli juga menduga beberapa hewan melintasi permukaan danau yang membeku dan kemudian jatuh ke dalam air ini. Akibatnya, hewan-hewan ini terawetkan di dasar danau.
Fosil-fosil itu juga diduga telah melewati periode yang panjang sehingga dapat dipakai untuk memperkirakan perubahan ekosistem pada saat itu. "Mammoth dan mastodon hampir tidak pernah ditemukan bersama di satu lokasi karena mereka hidup di lingkungan yang sangat berbeda. Jadi, di sini kita bisa melihat perubahan ekosistem di sekitar danau," ujar Johnson. Ia juga menyebutkan kalau area ini dulunya mungkin ditutupi hutan. Namun kemudian, area ini berubah menjadi rawa.
"Temuan ini adalah harta karun fosil zaman es. Banyak fosil yang masih murni, seperti diawetkan dengan baik. Beberapa tulang yang kami temukan masih putih, daun-daun masih hijau, dan cabang pohon masih ditempeli kulit kayu," kata Kirk Johson, salah satu peneliti yang memimpin ekspedisi ini.
Para paleontolog berharap menemukan lebih banyak fosil saat kembali ke situs ini pada musim semi, ketika salju telah mencair.
(nationalgeographic)
0 comments:
Post a Comment