Hubungan yang kurang harmonis dalam pernikahan bisa membawa wanita untuk melakukan perselingkuhan. Berdasarkan peneiltian yang dilakukan oleh American Sexual Behavior kepada para wanita di Amerika, ditemukan bahwa 14% wanita yang menikah pernah sekali melakukan selingkuh. Beberapa alasan pun terungkap mengapa wanita lebih memutuskan untuk selingkuh daripada memperbaiki hubungan dengan sang suami. Inilah lima besar alasan yang dipakai wanita untuk melakukan perselingkuhan.
1. Kurangnya Hubungan Seksual
Faktor hubungan seksual ini sangat berpengaruh dalam kecenderungan wanita dalam melakukan perselingkuhan ketika menikah. Beban pekerjaan yang kian lama kian menumpuk serta beban mengurus anak dan urusan rumah tangga membuat tubuh menjadi lelah dan tidur menjadi pilihan utama saat ada di tempat tidur dari pada seks. Namun, pada dasarnya wanita selalu mendambakan dirinya diinginkan oleh pasangannya. Jika sang suami tidak mampu memenuhi kebutuhannya tersebut, wanita biasanya akan mencarinya dari pria lain.
2. Masalah kepercayaan diri
Masalah kepercayaan diri wanita biasanya ada pada masalah kecantikan dirinya. Perempuan butuh dipuji dan disayangi. Apabila pasangannya terlalu cuek dan terkesan tidak peduli terhadap apa yang ditampilkan sang istri, hal ini tentu berpengaruh pada penurunan kepercayaan diri sang istri yang merasa selalu kurang di mata suami. Jika tidak segera diatasi seperti misalnya dengan memberikan pujian atau perhatian yang penuh kasih sayang, wanita pun akan dengan mudah mencari ‘teman curhat’ lain yang bisa mengerti dan lebih menghargainya. Namun, hati-hati jika masalah ini tidak segera teratasi, ‘teman curhat’ yang awalnya hanya dianggap teman biasanya pun bisa naik posisi menjadi selingkuhan.
3. Balas Dendam
Hati-hati bermain dengan hati wanita. Hati wanita siapa yang tahu, demikian banyak orang beranggapan. Mungkin saja ia terlihat mau menerima pasangannya yang meminta maaf setelah melakukan selingkuh dengan perempuan lain. Tapi jangan disangka. Jika sudah tersakiti, sebenarnya wanita susah sekali untuk memaafkan apalagi kalau permasalahannya menyangkut kepercayaan dalam ikatan pernikahan seperti ini. Alhasil, wanita pun akan melakukan tindakan balas dendam yakni selingkuh. Oleh karena itu, waspadalah bagi para pria yang sudah pernah berselingkuh karena suatu saat bisa-bisa pasangan Anda melakukan hal yang sama terhadap Anda. Untuk mengatasinya, suami harus bisa benar-benar meyakinkan sang istri untuk memaafkannya dan tidak akan berbuat hal serupa di kemudian hari.
4. Kurangnya Keintiman
Mungkin saja hubungan suami istri terkesan ideal dengan memiliki rumah, anak yang lucu, serta pekerjaan tetap. Tapi nyatanya di dalam hubungan tersebut terkesan kosong atau hampa. Padahal, yang paling dibutuhkan oleh perempuan adalah keintimannya. Keintiman tidak selalu diwujudkan dalam bentuk hubungan seksual, tetapi cukup dengan tindakan kecil yang penuh kasih sayang seperti mengelus kepala, mencium, merangkul, hingga cukup dengan mengobrol santai. Hal-hal itulah yang diinginkan oleh perempuan. Jika tidak mendapatkannya di rumah, ia akan mencarinya di luar rumah. Oleh karena itu, kunci untuk menjaga keintiman adalah dengan menyisihkan waktu bersama yang cukup.
5. Merasa tidak diperhatikan
Kegiatan wanita sehari-hari penuh dengan urusan rumah tangga misalnya mencuci, menyapu, mengurus anak, berbelanja kebutuhan keluarga, mengatur keuangan rumah tangga, dan lain-lain. Bebannya sudah sama seperti pembantu rumah tangga, babysitter, dan pengelola keuangan dirangkap menjadi satu. Oleh karena itu, supaya wanita tidak merasa seperti pembantu rumah tangga atau babysitter, pihak suami harus menghargai dan lebih memperhatikan istrinya. Jika tidak, sang wanita pun akan merasa dimanfaatkan dan melakukan tindakan sia-sia karena tidak dipedulikan oleh pasangannya. Dengan kekesalan seperti inilah, perempuan pun mencari perhatian dari orang lain di luar rumah yang bisa berujung pada perselingkuhan. Untuk mengatasi hal ini, suami harus bisa memberikan apresiasi atas kinerja istri di rumah, menyenangkan hatinya saat lelah, dan juga ikut membantu dalam mengatur rumah.
(rileks)
0 comments:
Post a Comment