Menurut penelitian terbaru, perempuan yang mendekati menopause sebaiknya jangan terlalu banyak tidur untuk menghindari risiko terserang stroke.
Tim peneliti dari Albert Einstein College of Medicine di New York City, menunjukkan bahwa kebiasaan tidur pada perempuan khususnya ketika memasuki usia pra-menopause dan menopause bisa menjadi signifikan dalam memprediksi risiko stroke iskemik (stroke ringan), yaitu tipe paling umum dari stroke yang disebabkan oleh penyumbatan dalam arteri yang memasok darah ke otak.
Peneliti mempelajari 93.676 responden perempuan dan menemukan bahwa mereka yang rutin tidur 9 jam atau lebih, 70 persen lebih mungkin menderita stroke iskemik, dibandingkan dengan yang tidur 7 jam semalam.
Peneliti juga menemukan bahwa perempuan yang tidur 6 jam atau kurang per malam memiliki risiko 14 persen lebih tinggi menderita stroke dibandingkan dengan perempuan yang tidur 7 jam semalam.
"Terlalu banyak tidur sangat terkait dengan peningkatan risiko stroke iskemik pada perempuan menopause," ujar Dr Jiu-Chiuan Chen, penulis penelitian dari Albert Einstein College of Medicine, seperti dilansir Themedicalnews, Rabu (24/11).
Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam Journal of the American Heart Association.
Menurut Dr Chen, orang yang terlalu banyak tidur umumnya menganggur, merokok dan secara fisik tidak aktif, sehingga meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi atau depresi, yang merupakan faktor risiko stroke.
Menurut US Centers for Disease Control and Prevention (CDC) rata-rata orang dewasa harus mendapatkan 7 sampai 9 jam tidur setiap malam, remaja 8,5 sampai 9,5 jam, dan anak-anak usia 5 sampai 12 tahun harus mendapatkan 9 sampai 11 jam setiap malam.
(rileks)
0 comments:
Post a Comment