Saat waktunya tiba bagi seorang anggota keluarga manusia asal Afrika Selatan untuk mencari pasangan sekitar 2 juta tahun yang lalu, ternyata para wanita, bukan pria, yang mengambil inisiatif.
Dari sebuah penelitian terbaru diketahui bahwa para wanita pergi jauh dari tempat kelahiran mereka jauh lebih sering dibanding pria yang secara mengejutkan lebih rajin berada di sekitar rumah dan sanak familinya.
Sandi Copeland, paleoanthropologist dari University of Colorado, Amerika Serikat, beserta tim peneliti internasional melakukan analisa gigi 19 manusia purba dari dua spesies yakni Australopithecus africanus dan Paranthropus robustus. Dua spesies manusia purba ini dekat dengan nenek moyang langsung kita yakni Australopithecine.
“Dari penelitian, ditemukan bukti-bukti awal yang menjelaskan pola penyebaran di kalangan manusia terdahulu,” kata Copeland, seperti dikutip dari Science Now, 27 Juni 2011.
Temuan yang dilaporkan di jurnal Nature itu mengindikasikan bahwa kelompok patrilokal, di mana keluarga muda umumnya tinggal di atau dekat tempat tinggal orang tua pasangan laki-laki, merupakan kebiasaan yang telah berlaku sejak jaman purba.
Saat ini, Copeland dan timnya belum mengetahui alasan mengapa pria jarang pergi jauh dibanding wanita di kawasan yang tidak ada hambatan alami. Untuk itu, ia dan timnya akan mencari tahu apakah pola yang sama berlaku bagi para australopithecines di kawasan lain di Afrika untuk mengetahui apakah itu merupakan cara mengelola suku mereka.
Namun demikian, menurut Peter Ungar, paleoanthropolog dari University of Arkansas, Copeland dan timnya berhasil menemukan cara inovatif untuk menguji coba model penelitian tersebut. “Dalam prosesnya, mereka mengembangkan bukti-bukti awal bagaimana manisa awal mengorganisasi kelompok mereka,” ucapnya.
• VIVAnews
Dari sebuah penelitian terbaru diketahui bahwa para wanita pergi jauh dari tempat kelahiran mereka jauh lebih sering dibanding pria yang secara mengejutkan lebih rajin berada di sekitar rumah dan sanak familinya.
Sandi Copeland, paleoanthropologist dari University of Colorado, Amerika Serikat, beserta tim peneliti internasional melakukan analisa gigi 19 manusia purba dari dua spesies yakni Australopithecus africanus dan Paranthropus robustus. Dua spesies manusia purba ini dekat dengan nenek moyang langsung kita yakni Australopithecine.
“Dari penelitian, ditemukan bukti-bukti awal yang menjelaskan pola penyebaran di kalangan manusia terdahulu,” kata Copeland, seperti dikutip dari Science Now, 27 Juni 2011.
Temuan yang dilaporkan di jurnal Nature itu mengindikasikan bahwa kelompok patrilokal, di mana keluarga muda umumnya tinggal di atau dekat tempat tinggal orang tua pasangan laki-laki, merupakan kebiasaan yang telah berlaku sejak jaman purba.
Saat ini, Copeland dan timnya belum mengetahui alasan mengapa pria jarang pergi jauh dibanding wanita di kawasan yang tidak ada hambatan alami. Untuk itu, ia dan timnya akan mencari tahu apakah pola yang sama berlaku bagi para australopithecines di kawasan lain di Afrika untuk mengetahui apakah itu merupakan cara mengelola suku mereka.
Namun demikian, menurut Peter Ungar, paleoanthropolog dari University of Arkansas, Copeland dan timnya berhasil menemukan cara inovatif untuk menguji coba model penelitian tersebut. “Dalam prosesnya, mereka mengembangkan bukti-bukti awal bagaimana manisa awal mengorganisasi kelompok mereka,” ucapnya.
0 comments:
Post a Comment