Kita pasti pernah mengalami sakit kepala. Mulai dari sakit kepala sebelah, nyeri berkepanjangan di kening kepala, sampai kepala akibat ada masalah pada gigi kita. Meskipun rasa sakit atau tidak nyaman yang diberikan sama, tapi setiap penyebab sakit kepala perlu penanganan sendiri. Berikut penjelasan dan saran para ahli untuk bekal kita menghilangkan sakit kepala.
1. Sakit gigi sebabkan sakit kepala.
Kadang kala nyeri yang dirasakan kepala kita, muncul bukan karena ada masalah di kepala tapi disebabkan oleh gigi atau gusi yang bermasalah. Ciri-cirinya, setiap kali bangun tidur kita akan merasa sakit kepala. Padahal di malam hari, kita bisa menikmati tidur dengan sempurna.
Yang harus kita lakukan adalah meminta orang di rumah untuk mengamati apakah saat tidur kita menggeretakkan gigi? Jika iya, inilah yang mengundang sakit kepala di pagi hari. Lalu perhatikan juga, apakah ketika kita stres secara tak sadar kita menggeretakkan gigi? Jika iya, maka kita mengalami teeth grinding. Ini bisa membuat kepala dan leher kita merasa kesakitan, jelas Collen Olitsky, DDS, dokter gigi kosmetik yang berpraktek di New York dan Florida, Amerika Serikat.
Biasanya dokter gigi akan memberikan solusi dengan memakaikan kawat atau pelindung gigi saat kita tidur. Dan saat masalah gigi sudah tertangani, sama artinya dengan kita berhenti mengundang datangnya sakit kepala.
2. Sakit kepala akibat sinus.
Jika kita memiliki masalah pada sinus, cuaca dingin bisa membuat kita tak berhenti bersin-bersin yang kemudian disertai dengan rasa sakit kepala yang panjang. Biasanya nyeri yang menusuk akan terasa di dahi, turun hingga ke hidung dan tulang pipi. Atau bahkan saat kita menggerakkan kepala secara tiba-tiba membuat nyeri diseluruh kepala.
Alexander Mauskop, MD., ahli saraf dari New York Headache Center, Manhattan, Amerika Serikat, menjelaskan itu terjadi karena perubahan tekanan setiap kali kita menggerakkan kepala ikut menekan mucus pada hidung kita. “Ini kemudian membuat rongga sinus kita yang bermasalah itu ‘kesakitan’. Mauskop juga menyebutkan, biasanya para dokter akan memberikan kita obat decongestans atau antihistamin untuk menghilangkan sakit kepala akibat sinus.
3. Sakit kepala sebelah atau migrain.
Ini adalah salah satu jenis sakit kepala yang sering dialami semua orang. Tak hanya membuat kita tak bisa bekerja seharian, migrain juga akan membuat kita merasa mual, muntah, sensitif terhadap cahaya dan suara, hingga mengalami gangguan penglihatan.
Sampai saat ini memang belum ada penanganan yang disepakati dapat menghilangkan migrain. Tapi Mauskop akan menyarankan pasiennya yang mengalami migrain untuk akupunktur, yoga, meditasi yang dilengkapi dengan konsumsi vitamin B12 dan magnesium yang cukup. “Jangan lupa untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter untuk menemukan penanganan yang pas karena migrain bisa muncul karena berbagai faktor.”
4. Kurang tidur tak hanya sebabkan kita mudah marah tapi juga sakit kepala.
Tidur yang tidak berkualitas atau jam tidur yang kurang, tak hanya membuat kita mengantuk sepanjang hari tapi juga sakit di seluruh kepala. “Pertolongan pertamanya adalah mengonsumsi obat sakit kepala yang mengandung acetaminophen atau ibuprofen,” Mauskop menyarankan.
Tapi obat-obat itu hanya bersifat sementara, karena begitu kita kurang tidur maka sakit kepala akan datang mengganggu hari-hari kita. “Jadi berilah tubuh tidur yang cukup dan usahkan setiap akhir pekan kita tidur lebih lama untuk membayar hutang tidur selama hari kerja,” Mauskop mengingatkan. Buat juga komitmen pada diri sendiri untuk tidur minimal 6 jam setiap malam. Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2005 lalu mengungkapkan, responden yang tidur kurang dari 6 jam, mengalami sakit kepala hampir setiap hari.
5. Sakit kepala akibat stres.
Stres dan sakit kepala adalah sahabat karib. Keduanya sering kali datang bersamaan. Dan memang, kita bisa menghilangkannya dengan minum obat sakit kepala. Tapi percayalah, ini bukanlah solusi yang tahan lama. “Perhatikan situasi stres seperti apa yang biasanya memunculkan sakit kepala,” Howard Schubiner, MD, ahli sakit kepala dari Providence Hospital di Michigan, Amerika Serikat menjelaskan.
Setelah mengetahui situasi stres seperti apa yang memicu sakit kepala, Schubiner yang juga penulis Unlearn Your Pain ini menyarakan agar kita coba mencari solusi agar bisa lebih rileks menghadapi situasi stres tersebut.
6. Sakit kepala karena ketegangan atau tension headaches.
Para ahli menyatakan, ini adalah jenis sakit kepala yang juga sering dialami oleh orang dewasa. Dokter Mauskop menjelaskan, penyebabnya bisa karena kita kelelahan, kelaparan, atau mencium bau yang terlalu menyengat. Mauskop juga menyarankan kita untuk mengonsumsi obat sakit kepala yang mengandung acetaminophen atau ibuprofen untuk mengatasinya.
Tapi pada kasus-kasus tertentu, sakit kepala karena ketegangan ini juga muncul karena seseorang mengalami depresi. Untuk kasus ini, biasanya dokter akan meresepkan obat antidepresan agar rasa sakit kepala yang serasa kepala tengah dibebat dengan tali bisa hilang dengan cepat.
Ayo jangan anggap sepele rasa sakit kepala. Kenali perbedaan dan cara penanganannya. Jangan lupa untuk berkonsultasi ke dokter, jika sakit kepala terus dirasakan. Semoga cepat sembuh!
(rileks)
0 comments:
Post a Comment